Shalom saudara terkasih,
Pada postingan ini saya akan melanjutkan kembali apa yang
kita sudah bahas pada bagian pertama dari tema “Belajar dari Kisah Zakheus”,
pada postingan bagian sebelumnya saya menjelaskan kenapa Zakheus yang adalah
seorang pemungut cukai bisa disebut Yesus sebagai anak Abraham. Sekarang kita
akan sama-sama belajar mengapa Zakheus bisa bertobat
===
=============================================================
Mari kita bandingkan dua kisah dalam Injil Lukas, yang mana
satunya bertobat dan menerima keselamatan sedangkan yang satunya tidak.
Lukas 18 : 18-23
18 Ada seorang
pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus
aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19 Jawab Yesus:
"Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada
Allah saja.
20 Engkau tentu
mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan
mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu."
21 Kata orang itu:
"Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
22 Mendengar itu Yesus
berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan:
juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang
miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan
ikutlah Aku."
23 Ketika orang itu
mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.
Ayat 18 mengatakan, orang ini datang kepada Yesus sebagai
pelaku hukum taurat
Orang ini menempatkan dirinya benar karena melakukan hukum
taurat
Orang ini bertanya, apa yang harus perbuat (doing) untuk
mendapat hidup kekal. Menilai segala sesuatunya dengan perbuatan
Karena orang ini menempatkan dirinya dibawah hukum taurat,
maka Yesus memberi hukum taurat kepada orang ini
Ayat 20, orang ini dengan bangga telah melakukan hukum taurat
sejak masa muda
Alkitab mengatakan tidak seorangpun dibenarkan dihadapan
Allah karena melakukan hukum taurat
Sebab jika gagal satu, maka gagal semuanya (tidak ada yang
sanggup)
Melakukan hukum taurat pasti ada cacatnya dan Yesus tahu akan
hal itu
Ayat 22, orang itu sedih saat disuruh menjual seluruh
hartanya untuk dibagi-bagikan
Orang ini sudah gagal dalam hukum taurat, karena memilih
harta daripada Tuhan, hukum Nomor satu sudah gagal (Jangan ada Allah lain
dihadapanKu)
Bahkan orang ini tidak memberikan sepeserpun dari hartanya
== == ====================================== ===========
Kita kembali ke kisah Zakheus, Lukas 19: 5, 8
5 Ketika Yesus sampai
ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun,
sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
8 Tetapi Zakheus
berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan
kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari
seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
9 Kata Yesus
kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena
orang inipun anak Abraham.
Diayat 5 Yesus berkata kepada Zakheus agar segera turun sebab
Yesus mau menumpang dirumahnya
Yesus tidak berkata :hei Zakheus si
pencuri,pemeras,perampok,penipu, jika kamu tidak tobat dan mengembalikan uang,
kamu akan binasa!
Yesus tidak menghakimi Zakheus
Yesus memberikan kasih karunia kepada Zakheus, lalu apa
hasilnya?
Ayat 8, Zakheus berkata bahwa setengah dari miliknya akan
diberikan kepada orang miskin
Zakheus jadi bermurah hati
Jika ada yang diperas maka dia akan ganti empat kali lipat
Ketika Zakheus
menerima kasih karunia tanpa disadari Zakheus mampu menggenapi hukum taurat.
Keluaran 22 : 1 “"Apabila seseorang mencuri seekor lembu
atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar
gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba
itu.”
Curi 1 ekor lembu ganti 5 ekor lembu
Curi 1 ekor domba ganti 4 ekor domba, kenapa Zakheus gantinya
empat kali lipat bukan lima kali? Domba adalah gambaran manusia dan Yesus
adalah gembalanya, itulah kenapa gantinya 4 bukan 5.
Alkitab mengatakan kasih karunia menuntun kepada pertobatan
Jika ada yang belum bertobat, tidak perlu pakai hukum taurat
(menuntut) tapi pakailah kasih karunia (memberi kekuatan)
Hukum taurat tidak bisa mengubah orang
Kasih karunia bisa mengubahkan orang
Kasih karunia lebih powerfull dari hukum taurat
Kasih karunia sanggup melakukan apa yang hukum taurat tidak
bisa lakukan
Kesimpulan:
Yesus beri hukum taurat à orang kaya tidak mampu penuhi
tuntutan dan pergi
Yesus beri hukum taurat à Zakheus mampu penuhi hukum dan
bertobat
Jadi yang diperlukan dalam pertobatan adalah perubahan
pikiran, tidak perlu menghukum atau menuntut agar orang berubah. Namun berilah
kasih karunia (kelegaan) sehingga orang tersebut punya kekuatan untuk bertobat.
YEVAREKH’KHA YEHOVAH..

Komentar
Posting Komentar