Shalom sauddara terkasih,
Saya
mau coba sedikit mengeksposisi dari kitab 1 tesalonika 5
saya akan bagi menjadi 3 bagian, pertama saya share dl ayat 1-11 ya..supaya
bisa dipahami pelan2
1
tesalonika 5 :1-11 ร perikopnya kan “Berjaga-jaga”, nah disini tema
yang menonjol adalah kedatangan Kristus yang kedua kali (Parousia).Jemaat di
Tesalonika saat itu ada yang ingin memperhitungkan kapan Yesus datang sehingga
mereka bisa untuk mempersiapkannya. Namun ada beberapa jemaat yang menganggap
tidak seberapa penting persiapan kedatangan Tuhan.
Paulus
sekali lagi mengajak jemaat di sana agar menyadari betapa pentingnye kedatangan
Tuhan
1 Tetapi tentang zaman dan masa,
saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,
2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa
hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
Penjelasan:
Saking
penasarannya jemaat jadi kuatir, malah ada yang tidak mau bekerja karena
berpikir Yesus segera datang. Maka itu Paulus d ayat 1 berkata mengenai hal itu
sebaiknya tidak perlu ditulis karena mengenai waktu kedatangan tidak bisa
diprediksi memakai ilmu apapun.
Ayat 2 : Kalimat
“karena kamu sendiri tahu benar-benar” mengungkapkan bahwa jemaat sebenarnya
sudah mengetahui bagaimana hari Tuhan akan datang. Karena sempat terjadi
kesalahpahaman dalam jemaat, maka Paulus merasa berkepentingan untuk kembali
mengingatkan jemaat Tesalonika atas apa yang sudah mereka pelajari sebelumnya
mengenai kedatangan hari Tuhan itu dan meluruskan pemahaman mereka.
selanjutnya, dengan menggunakan
perumpamaan Yesus, Paulus menyamakan parousia dengan
kedatangan pencuri di waktu malam (Mat. 24:43). Tidak ada yang tahu dan tidak
ada yang mampu untuk memprediksinya. Pencuri akan mendatangi kita tanpa kita
pernah tahu kapan dia akan datang. Lalu bagaimana sikap kita menghadapinya?
Pikirkan apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menggagalkan usaha pencuri
di rumah kita.
3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan
aman — maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti
seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin — mereka
pasti tidak akan luput.
Penjelasan:
Orang yang tidak mengenal Allah
menyangka semua akan damai dan aman sehingga tidak menyiapkan
diri untuk menghadapi hari Tuhan itu. Sedangkan pada hari itu semua orang akan
menerima penghakiman Allah. Orang yang tidak mempersiapkan dirinya akan
menerima kejutan yang menakutkan. Sebagaimana seorang perempuan yang sakit
bersalin demikianlah segala kepanikan serta ketakutan akan mereka rasakan,
bahkan juga kebinasaan. Karena itu perlu untuk bersiap-siap.
Apakah perempuan hamil benar-benar
terkejut dengan sakitnya melahirkan? Bisa kita Tanya kepada istri kita yang
pernah melahirkan, sungguh tidak pernah bisa diduga sebelumnya kapan hari
kelahiran itu tiba dan bagaimana sakitnya melahirkan meski sebelumnya sudah
mendapatkan gambaran-gambaran.
4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak
hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti
pencuri,
5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan
anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
Penjelasan:
Ayat ini mengungkapkan bahwa kita orang
percaya tidak hidup di dalam dosa dan pemberontakan. kita adalah anak-anak
siang yang mendahului malam dan tidak akan mengalami murka Allah yang telah
ditetapkan. Orang-orang percaya merupakan anak-anak dari hari tersebut sebab
itu mereka ikut berbagi kemuliaan dan kemenangannya.
Anak gelap/malam adalah
orang-orang yang tidak beriman kepada Yesus, berarti juga orang yang tidak
percaya datangnya hari Tuhan, sehingga dia hidup semaunya sendiri tanpa perlu
berjaga-jaga. Orang yang tidak berjaga-jaga tidak siap ketika kejutan itu
datang.
Kembali ke ilustrasi “pencuri” dan
“melahirkan”. Meski sama-sama kedatangan pencuri dan mengalami sakit
melahirkan, orang yang mempersiapkan diri akan berbeda dalam menghadapinya.
6
Sebab itu baiklah jangan kita tidur
seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam
dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
Penjelasan:
Konteks dalam ayat ini menunjukkan
bahwa Paulus tidak menasihati para pembacanya agar "berjaga-jaga"
untuk "hari Tuhan" (1 Tes. 5:2), tetapi sebaliknya untuk bersiap
secara rohani supaya luput dari murka pada hari itu(Luk. 21:34-36). Kata sadar (nepho)
dalam teks aslinya memiliki arti "waspada; kesiagaan; penguasaan
diri", yaitu sadar secara rohani dan menguasai diri seperti halnya
seseorang yang tidak minum anggur yang mengandung alkohol.
Dalam hal ini Paulus mau
menyatakan bahwa ketidakpastian waktu kedatangan Kristus hendaknya tidak
membuat jemaat menjadi lengah dan tidak berjaga-jaga.
8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang,
baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan
keselamatan.
Penjelasan:
Paulus ingin menyadarkan jemaat
bahwa sebagai orang percaya hendaknya sadar akan identitas diri sebagai orang-orang
siang. Tiga kebajikan ini (pengharapan, iman, dan kasih) melindungi orang
percaya terhadap sikap berpuas diri dan putus asa yang merupakan ciri-ciri anak
gelap. Pengharapan keselamatan berarti penantian dengan sungguh-sungguh agar
dilepaskan dari murka Allah yang terakhir dan dimaksudkan untuk kemuliaan dan
persekutuan abadi dengan Allah.
Paulus membicarakan perlengkapan
rohani dengan memakai istilah-istilah dalam tentara romawi, yakni berbaju zirah
dan berketopong (Ef 6:13-17). Hal ini menunjukkan bahwa orang Kristen harus
bersikap siaga dalam menanti kedatangan Kristus sebagaimana seorang tentara
juga selalu bersikap siaga dalam segala hal untuk menghadapai segala
kemungkinan.
BAJU ZIRAH; menutupi organ-organ
vital dari seorang prajurit (jantung, paru-paru, hati, dsb.), dikenakan setelah
ikat pinggang, untuk menambahkan perlindungan dari ikat pinggang. Dengan
melindungi organ-organ vital, maka baju zirah menambah keyakinan prajurit untuk
menghadapi musuh tanpa takut.
KETOPONG; adalah topi baja yang
digunakan oleh seorang prajurit untuk melindungi kepalanya. Ketopong
pengharapan akan keselamatan, menjaga pikiran kita dari panah-panah musuh.
Pikiran mengarahkan perisai dan pedang dan semua gerakan dari tubuh; maka
pikiran harus dilindungi agar kita dapat menjadi prajurit yang efektif. Pikiran
adalah medan peperangan antara daging dan roh; seorang prajurit yang disiplin
tidak akan menyerah kepada daging, tetapi akan menjadi kuat di dalam roh.
9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk
ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,
10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita
berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
Pertanyaan:
Ayat 9 melanjutkan pernyataan
mengenai pengharapan keselamatan. Alasan untuk pengharapan ini adalah karena
Allah sendiri telah menetapkan kita untuk beroleh keselamatan oleh Yesus
Kristus.
Kata menetapkan yang dimaksud
disini adalah menghubungkan keselamatan dengan maksud dan tindakan langsung
Allah. Kata untuk beroleh berarti bahwa orang percaya harus memberikan
tanggapan aktif. Keselamatan disediakan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Gelar
yang lengkap ini menunjukkan keagungan Yesus, Sang Mesias.
Satu alasan mengapa harapan akan
kedatangan Kristus merupakan penghiburan besar bagi orang percaya ialah bahwa
Dia menyelamatkan kita dari murka Allah yang dahsyat, yaitu hukuman-hukuman
pada hari Tuhan.
Ayat 10, kata berjaga-jaga dan
tidur mengacu kepada kiasan untuk hidup dan mati. Jadi, masih hidup atau sudah
meninggal kita tetap hidup bersama dengan Allah, karena kematian Kristus telah
memberikan kemenangan yang mampu untuk menerobos pembatas antara jemaat yang
hidup dan yang mati.
11
Karena itu nasihatilah seorang akan yang
lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.
Penjelasan:
Ini adalah ajakan dari Paulus
kepada jemaat untuk saling menasihati dan saling membangun satu sama lainnya,
sehingga dengan demikian dapat meningkatkan pertumbuhan dan kedewasaan rohani
jemaat di sana. Apapun kesusahan yang mereka alami, mereka harus tetap
senantiasa saling menguatkan satu sama lainnya.
Selain itu disini juga terselip
suatu pujian yang sungguh-sungguh dari Paulus kepada jemaat, yakni melalui
kalimat “seperti yang memang kamu lakukan”. Jadi, disini Paulus tidak hanya
menasihati jemaat untuk berbuat ini dan itu, tetapi ia juga memuji mereka atas
apa yang telah mereka lakukan yang mencerminkan kehidupan seorang Kristen yang
sejati.
YEVAREKH'KHA YEHOVAH..

Komentar
Posting Komentar