Langsung ke konten utama

5 Adalah Angka Kasih Karunia

  Shalom saudara terkasih kali ini kita akan belajar sebuah kebenaran yaitu MENGENAL HURUF YANG KE-5 (HEI) = ANGKA KASIH KARUNIA   Bahasa Ibrani, adalah bahasa yang memiliki arti di dalam gambar. Gambar ini sangat bervariasi tapi juga konsisten. Ini juga menunjukan apa yang Allah ingin sampaikan di dalam perspektif Allah. Berikut adalah hal yang penting untuk memahami Bahasa Ibrani:         HURUF YANG KE LIMA ADALAH "HEI" yang dipercaya berbicara mengenai "GRACE" yaitu Kasih Karunia Allah. Hei memiliki pictograph berupa manusia sedang mengangkat tangan. Hey memiliki arti "LOOK", "BEHOLD“ yang memiliki arti MELIHAT. Menurut Ancient Jews, Hey berarti "DIVINE BREATH, REVELATION, LIGHT" (Nafas Allah, Pewahyuan dan Terang). Saat penciptaan, kata "LIGHT" diucapkan 5X (Kejadian 1:3-5). Dari ayat inilah angka 5 menjadi angka HEI (KASIH KARUNIA) Hey juga dilambangkan dengan pictograph jendela yang adalah bagaiman...

1 Tesalonika 5 :1-11

Shalom sauddara terkasih,

Saya mau coba sedikit mengeksposisi dari kitab 1 tesalonika 5
saya akan bagi menjadi 3 bagian, pertama saya share dl ayat 1-11 ya..supaya bisa dipahami pelan2

1 tesalonika 5 :1-11 ร  perikopnya kan “Berjaga-jaga”, nah disini tema yang menonjol adalah kedatangan Kristus yang kedua kali (Parousia).Jemaat di Tesalonika saat itu ada yang ingin memperhitungkan kapan Yesus datang sehingga mereka bisa untuk mempersiapkannya. Namun ada beberapa jemaat yang menganggap tidak seberapa penting persiapan kedatangan Tuhan.

Paulus sekali lagi mengajak jemaat di sana agar menyadari betapa pentingnye kedatangan Tuhan

1  Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,

2  karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.

Penjelasan:

Saking penasarannya jemaat jadi kuatir, malah ada yang tidak mau bekerja karena berpikir Yesus segera datang. Maka itu Paulus d ayat 1 berkata mengenai hal itu sebaiknya tidak perlu ditulis karena mengenai waktu kedatangan tidak bisa diprediksi memakai ilmu apapun.

Ayat 2 : Kalimat “karena kamu sendiri tahu benar-benar” mengungkapkan bahwa jemaat sebenarnya sudah mengetahui bagaimana hari Tuhan akan datang. Karena sempat terjadi kesalahpahaman dalam jemaat, maka Paulus merasa berkepentingan untuk kembali mengingatkan jemaat Tesalonika atas apa yang sudah mereka pelajari sebelumnya mengenai kedatangan hari Tuhan itu dan meluruskan pemahaman mereka.

 

selanjutnya, dengan menggunakan perumpamaan Yesus, Paulus menyamakan parousia dengan kedatangan pencuri di waktu malam (Mat. 24:43). Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang mampu untuk memprediksinya. Pencuri akan mendatangi kita tanpa kita pernah tahu kapan dia akan datang. Lalu bagaimana sikap kita menghadapinya? Pikirkan apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menggagalkan usaha pencuri di rumah kita.

 

3  Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman  —  maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin  —  mereka pasti tidak akan luput.

Penjelasan:

Orang yang tidak mengenal Allah menyangka semua akan damai dan aman sehingga tidak menyiapkan diri untuk menghadapi hari Tuhan itu. Sedangkan pada hari itu semua orang akan menerima penghakiman Allah. Orang yang tidak mempersiapkan dirinya akan menerima kejutan yang menakutkan. Sebagaimana seorang perempuan yang sakit bersalin demikianlah segala kepanikan serta ketakutan akan mereka rasakan, bahkan juga kebinasaan. Karena itu perlu untuk bersiap-siap.

 

Apakah perempuan hamil benar-benar terkejut dengan sakitnya melahirkan? Bisa kita Tanya kepada istri kita yang pernah melahirkan, sungguh tidak pernah bisa diduga sebelumnya kapan hari kelahiran itu tiba dan bagaimana sakitnya melahirkan meski sebelumnya sudah mendapatkan gambaran-gambaran.

 

4  Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,

5  karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

Penjelasan:

Ayat ini mengungkapkan bahwa kita orang percaya tidak hidup di dalam dosa dan pemberontakan. kita adalah anak-anak siang yang mendahului malam dan tidak akan mengalami murka Allah yang telah ditetapkan. Orang-orang percaya merupakan anak-anak dari hari tersebut sebab itu mereka ikut berbagi kemuliaan dan kemenangannya.

 

Anak gelap/malam adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Yesus, berarti juga orang yang tidak percaya datangnya hari Tuhan, sehingga dia hidup semaunya sendiri tanpa perlu berjaga-jaga. Orang yang tidak berjaga-jaga tidak siap ketika kejutan itu datang.

 

Kembali ke ilustrasi “pencuri” dan “melahirkan”. Meski sama-sama kedatangan pencuri dan mengalami sakit melahirkan, orang yang mempersiapkan diri akan berbeda dalam menghadapinya.

 

6   Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

7  Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Penjelasan:

Konteks dalam ayat ini menunjukkan bahwa Paulus tidak menasihati para pembacanya agar "berjaga-jaga" untuk "hari Tuhan" (1 Tes. 5:2), tetapi sebaliknya untuk bersiap secara rohani supaya luput dari murka pada hari itu(Luk. 21:34-36). Kata sadar (nepho) dalam teks aslinya memiliki arti "waspada; kesiagaan; penguasaan diri", yaitu sadar secara rohani dan menguasai diri seperti halnya seseorang yang tidak minum anggur yang mengandung alkohol.

 

Dalam hal ini Paulus mau menyatakan bahwa ketidakpastian waktu kedatangan Kristus hendaknya tidak membuat jemaat menjadi lengah dan tidak berjaga-jaga.

 

8  Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

Penjelasan:

Paulus ingin menyadarkan jemaat bahwa sebagai orang percaya hendaknya sadar akan identitas diri sebagai orang-orang siang. Tiga kebajikan ini (pengharapan, iman, dan kasih) melindungi orang percaya terhadap sikap berpuas diri dan putus asa yang merupakan ciri-ciri anak gelap. Pengharapan keselamatan berarti penantian dengan sungguh-sungguh agar dilepaskan dari murka Allah yang terakhir dan dimaksudkan untuk kemuliaan dan persekutuan  abadi dengan Allah.

 

Paulus membicarakan perlengkapan rohani dengan memakai istilah-istilah dalam tentara romawi, yakni berbaju zirah dan berketopong (Ef 6:13-17). Hal ini menunjukkan bahwa orang Kristen harus bersikap siaga dalam menanti kedatangan Kristus sebagaimana seorang tentara juga selalu bersikap siaga dalam segala hal untuk menghadapai segala kemungkinan.

 

BAJU ZIRAH; menutupi organ-organ vital dari seorang prajurit (jantung, paru-paru, hati, dsb.), dikenakan setelah ikat pinggang, untuk menambahkan perlindungan dari ikat pinggang. Dengan melindungi organ-organ vital, maka baju zirah menambah keyakinan prajurit untuk menghadapi musuh tanpa takut.

 

KETOPONG; adalah topi baja yang digunakan oleh seorang prajurit untuk melindungi kepalanya. Ketopong pengharapan akan keselamatan, menjaga pikiran kita dari panah-panah musuh. Pikiran mengarahkan perisai dan pedang dan semua gerakan dari tubuh; maka pikiran harus dilindungi agar kita dapat menjadi prajurit yang efektif. Pikiran adalah medan peperangan antara daging dan roh; seorang prajurit yang disiplin tidak akan menyerah kepada daging, tetapi akan menjadi kuat di dalam roh.

 

9  Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,

10  yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.

Pertanyaan:

Ayat 9 melanjutkan pernyataan mengenai pengharapan keselamatan. Alasan untuk pengharapan ini adalah karena Allah sendiri telah menetapkan kita untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus.

 

Kata menetapkan yang dimaksud disini adalah menghubungkan keselamatan dengan maksud dan tindakan langsung Allah.  Kata untuk beroleh berarti bahwa orang percaya harus memberikan tanggapan aktif. Keselamatan disediakan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Gelar yang lengkap ini menunjukkan keagungan Yesus, Sang Mesias.

 

Satu alasan mengapa harapan akan kedatangan Kristus merupakan penghiburan besar bagi orang percaya ialah bahwa Dia menyelamatkan kita dari murka Allah yang dahsyat, yaitu hukuman-hukuman pada hari Tuhan.

 

Ayat 10, kata berjaga-jaga dan tidur mengacu kepada kiasan untuk hidup dan mati. Jadi, masih hidup atau sudah meninggal kita tetap hidup bersama dengan Allah, karena kematian Kristus telah memberikan kemenangan yang mampu untuk menerobos pembatas antara jemaat yang hidup dan yang mati.

 

11  Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.

Penjelasan:

Ini adalah ajakan dari Paulus kepada jemaat untuk saling menasihati dan saling membangun satu sama lainnya, sehingga dengan demikian dapat meningkatkan pertumbuhan dan kedewasaan rohani jemaat di sana. Apapun kesusahan yang mereka alami, mereka harus tetap senantiasa saling menguatkan satu sama lainnya.

 

Selain itu disini juga terselip suatu pujian yang sungguh-sungguh dari Paulus kepada jemaat, yakni melalui kalimat “seperti yang memang kamu lakukan”. Jadi, disini Paulus tidak hanya menasihati jemaat untuk berbuat ini dan itu, tetapi ia juga memuji mereka atas apa yang telah mereka lakukan yang mencerminkan kehidupan seorang Kristen yang sejati.


YEVAREKH'KHA YEHOVAH..


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Kisah Ananias dan Safira

Shalom saudara terkasih, Kali ini saya ingin membahas tentang Ananias dan safira yang sebenarnya bukanlah orang percaya. Kita lihat dalam Kisah Para Rasul 5 : 1 “Ada seorang lain yang bernama  Ananias . Ia beserta isterinya   Safira   menjual sebidang tanah. Banyak yang setelah membaca cerita tentang Ananias Dan Safira menjadi takut dan terhakimi sebab Ananias dan Safira saja dibiarkan mati oleh Allah melalui Petrus karena melakukan kesalahan dalam gerejaNya Tunggu dulu, jangan merasa terhakimi hanya karena membaca 1-2 ayat atau 1 cerita saja. Firman adalah kebenaran, Firman adalah berkat melimpah. Yohanes 3 : 16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Atau mungkin ayat ini Roma 8 : 1 “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Ini adalah ayat-ayat yang mudah dipahami ...

Buah Roh dan Karunia Roh

Shalom saudara terkasih, kesempatan ini saya ingin membahas tentang Buah Roh dan Karunia Roh. Apa perbedaannya? Roh Kudus hanya membagikan karunia sesuai dengan hikmat dan kehendakNya, karena hanya Roh kudus yang tahu dan mengasihi kita. Maka dari itu kita tak perlu cemburu atau iri jika ada orang lain yang punya karunia, karena sama saja kita tidak bersyukur dan meragukan hikmatNya (tertulis dalam 1 Korintus 12 : 14-31 jika kita adalah tubuh Kristus, jadi pasti Tuhan punya maksud tersendiri dalam hidup kita) Bakat alami yang kita punyai bukan lah karunia Roh, sebab karunia Roh tidak lah sama dengan talenta alami. Orang percaya yang punya talenta, Tuhan sempurnakan dengan karunia Roh untuk membangun jemaat (tertulis dalam Efesus 4 :11-13 11   Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12   untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh...

Belajar Dari Kisah Yehuda dan Syua

Shalom saudara terkasih, kiranya damai sejahtera senantiasa beserta kalian semua. Di postingan sebelumnya saya membahas tentang kisah Ananias dan Safira, yang mana pencampuran dari pernikahan kasih karunia dan hukukm taurat menyebabkan kematian karena hal itu jahat dimata Tuhan. Sekarang saya akan membahas sebuah kisah dalam Perjanjian Lama dimana saat itu justru hukum taurat belum diturunkan. Saya akan mengambil kisah dari Yehuda dan Syua. Saya tidak akan menceritakan semua kisahnya karena saya yakin saudara pasti sudah tahu. Jika belum saudara bisa membacanya dalam Kitab Kejadian 38 : 1 -30. Kita sudah tahu siapa Yehuda. Saya akan langsung ke pointnya saja. Tuhan Yesus adalah tunas Daud. Yesus dan Daud adalah keturunan Yehuda Kejadian 49 : 10 “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” รจ Allah sudah menetukan sang juruselamat berasa...