Shalom saudara terkasih,
Kali ini saya ingin membahas tipologi kembali, yaitu peristiwa Abraham ingin mengorbankan anaknya Ishak. Kita semua pasti sudah tahu cerita ini dan banyak dari kita menganggap itu adalah cerita mengenai ujian iman Abraham.. Ok, itu tidak salah namun lebih dari itu yaitu tipologi dari domba penebusan..mari kita bahas
Kejadian 22 : 8 & 13
8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
Jika kita lihat disana:
Ø Tuhan menyediakan domba pengganti
Ø Padahal sepanjang perjalanan sampai menuju Moria mereka hanya berdua, tidak ada siapapun namun bisa tiba-tiba ada domba yang tersangkut
Ø Abraham mengambil domba tersebut sebagai korban bakaran
Ø Jika hanya sebatas ujian iman, tidak perlu adanya domba pengganti, Matius 20:28 “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Ø Ishak adalah gambaran orang berdosa disini
Ø Domba pengganti adalah gambaran Tuhan Yesus
Ø Penebusan dosa perlu kematian dan penumpahan darah
Ø Yohanes pembaptis dengan tegas mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah dalam Injil Yohanes 1 : 29 “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
Kesimpulan:
· Sama seperti domba korban yang diberikan oleh Allah demikian pula keselamatan kita dapatkan bukan dari usaha kita namun pemberian Allah seperti tertulis dalam kitab Efesus 2 : 8 – 9
· 8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
· Allah sendiri yang berinisiatif datang menyelamatkan kita
· Allah itu maha adil (penghukum) dan maha kasih (mengampuni), Allah jika tidak menghukum berarti tidak adil, maka dari itu Allah memberi PuteraNya untuk dihukum karena Kasih (pengampunan)
YEVAREKH’KHA YEHOVAH..

Komentar
Posting Komentar